Moral Anak Bangsa Lewat Sensor Mandiri


Hasil gambar untuk kekerasan dalam film cartoon

Gambar di atas pasti membuat anda merasa heran akan gambar di atas tentang pemukulan atau kekerasan.Jika kita saja yang misalnya sudah dewasa melihat gambarnya saja sudah merasa ngeri,apalagi anak-anak yang notabennya masih di bawah umur melihatnya yang di kemas dalam bentuk film.Apa yang kita tonton pasti menimbulkan dampak bagi kita setelah menontonnya .Misal dalam pikiran kita jika kita menonoton film baru pertama kali dan pastinya otak kita minyampan suatu memori yang mungkin kita ingat karena kita baru melihat untuk pertama kali.Jika yang di rasakan oleh orang dewasa mungkin biasa,akan tetapi jika hal itu di lihat oleh anak bangsa pasti berdampak.Karena otak yang anak-anak miliki pastinya beda dengan orang dewasa ,karena anak-anak masih belum bisa membedakan antara yang benar dan salah dalam apa yang mereka lihat. Secara tidak langsung, hal ini juga mensiratkan apabila konten yang mereka konsumsi sebenarnya kurang sesuai. Pasti anda bertanya dimakah peran pemerintah dalam hal ini 
,apakah pemerintah, melalui Lembaga Sensor Film (LSF) sudah memberikan “rambu-rambu” agar masyarakat tahu, mana tontonan yang boleh dilihat dan mana yang tidak?.dan apakah pemerintah saja terutama LSF yang mengambil peran dalam masalah ini.



sumber : pinterst


LSF {Lembaga Sensor Film} adalah adalah sebuah lembaga yang bertugas menetapkan status edar film-film di Indonesia. Sebuah film hanya dapat diedarkan jika dinyatakan "lulus sensor" oleh LSF. LSF juga mempunyai hak yang sama terhadap reklame-reklame film, misalnya poster film.LSF lah yang bertugas untuk menentukan apa yang dilihat oleh masyarakat di Indonesia .LSF Secara singkat, Lembaga Sensor Film bermula dari zaman Hindia Belanda sebagai sebuah ordonasi yang dibentuk pada tahun 1916 yang isinya mengatur tentang film dan cara penyelenggaraan usaha bioskop.. 

Adapun fungsi LSF adalah  untuk:


  1. JIka di temukan film yang tidak lulus sensor LSF wajib menyensor atau tidak di perbolehkan tayang di Indonesia.
  2. Menelaah hal-hal yang berbau porno,kekerasan,dan SARA.
  3. bukan hanya dari tayangan film,tidak memperbolehkan seperti poster film yang vulgar dengan tema-tema yang sudah di larang
  4. Menetapkan film apa yang sesuai di tonton berdasarkan umurnya dan pentingnya memberi rating pada film berdasarkan klasifikasi pengelompokkan umur.


Sekarang, kita tahu bahwa bahwa apa yang sebenarnya dilakukan LSF memiliki tujuan yang sangat baik.Lalu peran apakah yang di miliki seperti masyrakat dan orang tua,bagaimana para orang tua bisa mengantisipasi masalah ini.Sebagai  masyarakat dan orang tua yang tentunya merasa khawatir jika salah satu dari orang yang di cintai seperti seorang anak ,dan sanak keluarga lain melihat film yang berbau hal yang negatif.Kurangya peduli masyarakat dan pengawasan orang tua telah membuat telah banyak yang tanpa sepengetahuan telah melihatnya.Lalu sebagai kita masyarakat dan orang tua apa yang kita lakuakn jika hal itu terjadi,tentunya kita tidak bisa mengandalkan LSF saja bukan?.Walaupun LSF sudah melakukan tugasnya dan tidak memperbolehkan film berbau negtif itu sampai di tonton di Indonesia,  apalagi sekarang dengan gampangnnya akses dari media online atau sosial membuat hal itu semakin gampang untuk di akses kapanpun,dan dimanapun.Untuk mengantisipasinya kita bisa melakukan sensor mandiri.

Apa itu sensor mandiri ?

    Sensor mandiri adalah sensor yang bisa di lakuakn secara mandiri yang bisa di lakukan oleh siapa saja,dan dimana saja.Sensor mandiri bisa di tanam sejak dini dari amanat orang tua.Lewat amanat bahwa ini di larang,apa saja yang tidak boleh di lakukan.Dan peran masyarat juga tidak kalah penting dalam sensor mandiri karena masyarakat seprti pelindung anak di luar pengawasan orang tua .Masyarakat dapat sebagai pengawas dan membenahi ,ikut serta dalam mewujudkan sensor mandiri.Jika kita tidak melakukan sensor mandiri ,kita semua pasti akan menerima dampaknya dan mengalami kerugian karena jika anak melihat film negatif dapat menyebabkan pikiran anak menjadi negatif dan hal itu di tuangkan dalam bentuk perilaku yang membahayakan bukan.Lalu bagaimana tips untuk menyukseskan sensor mandiri dan menghindari fitnah :

1    1. Membiasakan berkumpul dengan keluarga dan selalu menjalin keakraban dalm          komunikasi
2     2. Membiasakan perduli terhadap sesama.

3     3. Saat ini orang tua bisa mengandalkan kecanggihan teknologi,seperti youtube ada mode terbatas pada setelannya hal itu bisa mencegah konten ngeatif di tonton olek anak-anak kita.
      4 Jangan gampang terprovokasi judul berita jadi, setiap kali ada berita kita jangan hanya membaca dari judulnya dan mengambil kesimpul sendiri dari judul berita tersebut. Tetapi, kita haru membaca isi berita itu sedetail mungkin dan sampai habis. Agar kita tahu yang sebenarnya berita tersebut.

sSaya adalah seorang blogger,saya sangat mendukung gerakan untuk melakukan sensor mandiri yang bukan hanya dilakukan oleh Lembaga Sensor Film Indonesia.Saya disini juga mengajak para masyarakat dan lebih pentingnya kepada orang tua unutk melakukan sensor mandiri yang bagusnya di tanam sejak dini untuk mencegah hal buruk terjadi.

            #AYOSENSORMANDIRI













1


   




0 komentar:

Posting Komentar